Jumat, 22 Juli 2011

mantra sunyi

disini aku sendiri - sunyi
menatap ruang ruang kosong
etalase kelam sebuah kota besar
udara masuk di jendela yang terbuka
sengaja dibuka karena pengap menghimpit dada
abu rokok berserakan tak ada irama

disini aku sendiri - sepi
berbaring terlentang melewati labirin waktu
menganyam masa lalu
ada gambar buram yang suram tentang luka
ada yang binal menelanjangi setiap lekuk sukma ku yang asli
semua terbalut dalam satu garis lurus
tentang litani bahasa kutukan tuhan
sebuah kata yang paling mudah di ucap
tapi paling sulit untuk di konsepkan -cinta

tak terasa waktu menghantarkan ku pada mu
diantara kepulan asap rokok sempurna
kopi di gelas tinggal setengah
lagu rindu menghujat bersama lolong anjing di keheningan malam
dan tembok kamar jadi saksi bisu pada goresan yang lahir

berfoya kata kata ia
menerawangankan senandung merdu bagaimana bibir mungil itu mencumbu
lelaki paruh baya kusam dan tak tahu malu
mungkin karena malu sudah lama tak diajarkan di bangku sekolah
- tak ada dalam kurikullum katanya

menari kegirangan ia
setiap titik di tata jadi garis membentuk rupa
melafalkan aroma tubuh mu di setiap tarikan nafas adalah kedamaian abadi
bunyi bunyi pun telanjang
tak sehelai pun jadi penghalang
pada lekuk tubuh mu yang tersimpan di jemari ku

rindu meradang
meraung raung di pelupuk mata
tetes air mata jatuh tak kuasa

kekasih ku
kusematkan nafas terakhir di dada mu
tepat di jantung ia menggantung - bersetubuh
menghujam naik dan turun
jika waktu habis mengerang
jangan pernah ucap selamat tinggal
karena yang lebih sarat dengan tanya
adalah apakah kita akan bertemu lagi....


amongraga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar