Hari ini Tuhan bicara padaku
di balik desir angin malam kelam
di antara celah jendela kamar
di ruang etalase kelam kota jalang
di antara rentetan reklame lambang kejayaan sebuah kota besar
ketika semua tercipta hanya untuk dihancurkan
ketika semua adalah ambiguitas pada pepesan kosong
ketika semua adalah lagu rindu pada absurditas
ketika semua tarian hanya hentakan tak beraturan
ketika tolerasi adalah dekadensi pada moralitas
maka, setiap jejak menjadi labirin kusam
karena semua akhirnya terjebak di kaki waktu
hingga akhirnya nafas terlepas
di sela-sela gundah para pujangga malang
yang tak tahu jalan pulang.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar