Selasa, 10 Mei 2011

Mantra Nafas

menerjemahkan nafas
diruang kusam tempat merebah
pintu terbuka jendela menganga
angin merangsek memeluk erat
cahaya sembunyi di balik cadar cadar suci
sebatang rokok dan kopi adalah surga

irama berputar di hp tua
jemari meringis di kertas
mengoreskan gundah
melafalkan tanya
lelaki tua duduk saja dipojokan ruang
diantara tumpukan kertas dan tinta
terjebak di lautan tanpa tepian
kehilangan......

menerjemahkan setiap nafas
adalah penelusuran labirin waktu
pada kehilangan... pada rindu.... pada nafas itu sendiri...
pada akhiran, PASTI!

sementara waktu tak mau menunggu
nafas pun mengaduh pilu
ia tahu semua akhirnya satu
terbujur kaku di lubang bisu
digilas kaki waktu
kesombongan merapuh
pada akhirnya kita adalah makhluk dungu
ditikam waktu.... kaku... bisu... !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar