Sabtu, 19 Januari 2013

mantra hujan II


ada tangis tak terasa
jatuh perlahan pelan
mengusap pipi tambun
meliuk diantara bopeng dan luka
jejak langkah di masa silam


di atas lantai dua
rumah tua yang hanya tinggal menunggu untuk jatuh
air sudah semata kaki
bunda memeluk erat malaikat kecil ku
rokok tinggal setengah
tangan gemetar entah karena dingin
atau karena takut menerjang

disini ada harapan tenggelam
dan esok sudah dijarah
oleh air dan sampah
harus kah kita mengalah sayang

malaikat ku tertunduk lesu bisu
tatapan nya kosong
bunda.... maafkan ayah...
tak bisa memberi mu rumah indah
tanpa air meluap

di luar hujan tak deras
tapi jatuh terus menerus
mengerus setiap mimpi
menghayutkan angkuh nya kota
gang gang jadi gorong gorong
jalanan penuh dengan muka bingung

manusia hanya bisa berencana
akhirnya Sang pencipta yang memutuskan

bunda...
maafkan ayah....

amongraga
18 januari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar