mantra luka
Andai saja aku boleh untuk menangis malam ini ingin aku menangis sekeras bayi yang merindukan susu ibunya. Tapi, haruskah aku menangis? Aku adalah lelaki
Aku hanya bisa berkeluh kesah pada angin dan membiarkannya membawa pergi ke lautan, ke samudra, ke langit, ke dalam relung terdalam jiwa-jiwa
Seperti apa yang terjadi pada ku di hari- hari belakang ini, ketika semua tercipta untuk dihancurkan karena memang tak ada yang abadi selain kematian itu sendiri.Terkadang aku berpikir haruskah kita berdarah untuk merasakan kalau kita hidup, haruskah kita merasakan kehilangan ketika tiada, sedang ketika ada kita selalu menyia-nyiakan.
Sesungguhnya aku tak ingin dunia melihat ku seperti ini, karena mereka tak pernah mau mengerti mereka hanya mau dimengerti, karena mereka tak mau mendengar mereka hanya mau didengar, karena mereka mempunyai keluhan sendiri-sendiri yang membuat telinga
***
Tak ada yang benar benar kita miliki selain kenangan. Bagaimana ketika bibir
Hanya kenangan lah yang benar-benar kita miliki dan hanya itulah yang membuat kita bertahan untuk terus bernafas mengepal jari dan terus berkeras, hingga saatnya nanti waktu menghantam kita jadi debu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar